RAHASIA MASUK SURGA
Pada Hari Sabtu, jam 8 pagi, seorang Ustad meninggal dunia. Kemudian pada jam 10 pagi, seorang Pendeta meninggal dunia. Sekitar jam 12 Siang, seorang Pastor meninggal dunia.
Ketika mereka di surga, mereka disambut oleh Petrus si penjaga pintu surga dan disuruh antri bersama dengan mereka yang meninggal pada hari itu. Ustad mendapatkan giliran ketiga dan Pendeta mendapatkan giliran kelima. Sedangkan pastor berada diurutan paling belakang. Ustad dan Pendeta sempat melihat giliran si pastor.
Karena merasa gilirannya masih lama, Si Pastor memutuskan untuk jalan- jalan di kompleks surga, hendak melihat-lihat. Saat melintasi halaman belakang surga, Si Pastor melihat seorang Ibu sedang membuang sampah (kulit pisang) karena ibu ini sedang menggoreng pisang. Pastor langsung menegur ibu tersebut dan si ibu membalasnya dan memanggil sang pastor untuk masuk ke dalam dapur surga. Si Ibu menyiapkan Teh dan pisang goreng untuk pastor dan menyilahkan sang pastor untuk minum dan menyantap hidangan tersebut.
Si Ibu sibuk menggoreng pisang sedangkan sang pastor sibuk memikirkan siapa si ibu yang baik hati ini. Sepertinya saya pernah melihat ibu ini, tapi dimana ya? tanya pastor dalam hatinya. Masih pusing memikirkan identitas sang ibu, pastor dikejutkan dengan suara pintu kamar mandi dan keluar seorang pemuda yang baru selesai mandi. Sang Pastor menatap pemuda tersebut begitu juga dengan si pemuda. Si Pastor menjadi tambah pusing karena merasa mengenal pemuda itu.
Setelah selesai minum teh, si pastor hendak meminta izin kepada ibu yang baik hati tadi untuk pergi dan melakukan antrian tetapi si ibu malah menyuruh si pastor masuk aja ke dalam rumah. Dengan sedikit sungkan si pastor mengikuti perintah sang ibu dan terus masuk ke ruang tamu. Di depan ternyata sudah ada pak haji dan pendeta. Mereka berdua kaget ketika melihat pastor masuk dari belakang. "Wah" ini tidak adil. kenapa pastor tidak ikut antrian. ucap pendeta. Si pastor cuma diam saja.
Setelah menunggu beberapa saat, keluar pemuda dan ibu yang ada di dapur tadi. Begitu melihat kedua orang tersebut, Pak Haji langsung berdiri dan memberikan protes: Ini tidak adil,kenapa pastor masuk dari belakang sedangkan kami harus antri. Ini benar-benar tidak adil. Pak pendeta juga melakukan hal yang sama. Pokoknya suasana pada saat itu mulai panas. Tapi si ibu yang baik hati tadi langsung berkata kepada pak pendeta dan pak haji.
"Begini pak haji dan pak pendeta, si pastor meninggal di dunia tadi, pada saat jam 12 Siang. Saat itu, umatnya sedang berdoa angelus (doa malaikat). Karena doa ini menyebut nama saya (Maria), otomatis saya langsung menerima dia.
0 komentar:
Posting Komentar